Yogyakarta, – Sejumlah ahli pertanian dari beberapa kampus berkumpul bersama Megawati Soekarnoputri. Mega dan para akademisi berdiskusi soal upaya kedaulatan pangan di Indonesia.
Diskusi ini berlangsung di Hotel Phoenix, Jl Jendral Sudirman, Yogyakarta, Sabtu (28/9/2013). Dalam diskusi, para akademisi sepakat soal kedaulatan pangan yang program nyatanya harus dilakukan. Gerakan ini untuk menekan angka impor pangan ke Indonesia.
“Gejolak kedelai tahun 2008 terjadi dan terjadi lagi tahun 2013, dan prediksi memperkirakan kalau kita diam saja akan terjadi gejolak-gejolak ini. Kalau kita bicara tekan impor tanpa bergerak tidak mungkin,” kata pengajar Agronomi dan Hortikultura IPB Munif Ghulamahdi.
Menurut dia, keberpihakan pada petani harus dilakukan salah satunya dengan menyediakan benih tanaman pangan.
Edy Suandi Hamid dari Universitas Islam Indonesia mengatakan, hampir semua komoditas pangan bergantung pada negara lain. Baginya jargon kedaulatan pangan saat ini belum diwujudkan.
“Dalam konteks kebijakan pangan kita tidak pernah berdaulat. Kebijakan pangan tersandera mereka yang mencari rente,” ujarnya.
Diskusi ini merupakan rangkaian acara kunjungan Ketum PDIP Megawati ke Yogyakarta. Mega didampingi sejumlah pengurus partai di antaranya Sekjen Tjahjo Kumolo, Effendi Simbolon, Hasto Kristiyanto dan M Prakosa.
Besok, Mega bersama kelompok Tani se-DIY akan melaksanakan program penanaman perdana kedelai di Desa Tirto Hargo, Kretek, Bantul.