RSUD Luwuk dr. Budi Udaa, Sp.KFR Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Luwuk Banggai Menggantikan dr. H. Yusran Kasim, ME. Utamakan SDM lokal untuk Peningkatan SDM.

PKRI INFO – BANGGAI. Kabupaten Banggai yang juga berbatasan dengan kabupaten lainnya yakni, Tojo Unauna (Touna), Morowali Utara (Morut) dan Kabupaten Morowali. Adalah wilayah yang sering didatangi oleh pasien RSUD Banggai.

Tapi untuk rujukan, biasanya yang datang, memang dari dua “Banggai Bersaudara” serta Morut yang masih satu daratan dengan Kabupaten Banggai, yaitu Bungku Utara.Pelayanan RSUD Luwuk secara umum yang menjadi fokus RSUD Banggai papar dr. Budi, pada kesempatan pemberitaan sebelumnya.

Menurutnya sebagai direktur RSUD Banggai menggantikan dr Yusran dirinya akan tetap melakukan dengan baik. Juga disinergikan dengan Misi Pemkab Banggai, yakni “Gerbang Sehat” .

Jika bicara jumlah dokter, tidak akan pernah cukup. Namun untuk dokter spesialis tetap ada, untuk menunjang program pemerintah pusat. Sementara ini RSUD Luwuk, ada dokter spesialis kanker, stroke, jantung, urolog dan kesehatan ibu/anak.Untuk dokter spesialis yang ada sekarang sebut dr. Budi, dan akan tetap diberdayakan dan untuk spesialis yang belum ada, menunggu dari Kementerian.

Sebab, mau mengambil ditempat lain, juga susah dapatnya. “Jadi tetap menunggu bantuan dari Kementerian Kesehatan,” terang dr. Budi.

Untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis lanjutnya, memang ada yang sudah disekolahkan. Sementara, untuk dokter spesialis yang tidak dimiliki RSUD Luwuk dirinya akan memaksimalkan dan bersinergi dengan Kepala Daerah Bapak Amiruddin Tamoreka MM AIFO, Sampai dengan nantinya sehingga tetap menunggu penempatan dari Kementerian.

“Namun upaya menyekolahkan calon dokter spesialis dari putra-putra daerah, masih dilakukan pendidikan yang dibekali negara atau mandiri sehingga muncul Dokter dokter baru Asli daerah bangga dan untuk dokter spesialis akan berproses,” kata dr. Budi.

Kendati tidak ada pengurangan. Acuannya, disesuaikan regulasi dari Menpan RB. Untuk pengurangan ditubuh RSUD Luwuk, sebenarnya tidak ada. Dalam rekruitmen honor, sebetulnya masih butuh tenaga medis perawat dan kebidanan beberapa.

”Sekali lagi dikatakan dr.Budi, dalam upaya peningkatan dan mengikuti regulasi rawat inap standar, RSUD Luwuk berusaha optimal. Bagaimana membuat pasien merasakan kenyamanan saat berobat di RSUD Luwuk.

Lebih spesifiknya kedepan, dari Pemda Banggai sudah ada planing untuk merelokasi rumah sakit Luwuk agar menjadi seperti rumah sakit moderen. “Wacana ini sudah pernah disampaikan pak Bupati,” tutup dr. Budi.

Pewarta/Aisa Umar.

Filed in: Uncategorized

Comments are closed.